SIDOARJO - deltaforumnews.com
Untuk mengetahui langsung progres Zona Integritas WBK dan WBBM serta layanan publik Polresta Sidoarjo. Tim Srena Polri melakukan supervisi ke Mapolresta, Senin (1/7).Kunjungan rombongan tim Srena Polri diketuai Karo Reformasi Birokrasi Polri (RBP) Srena Polri Brigjen Pol. Angesta Romano Yoyol ini, dalam rangka progres Zona Integritas, predikat WBK dan WBBM, serta peninjauan layanan publik Polresta Sidoarjo.”Kedatangan kami ke Polresta Sidoarjo, guna mengetahui progres Zona Integritasnya, predikat WBK dan WBBM, serta kesiapan Polresta Sidoarjo terkait layanan publik SKCK Online dan SKCK Keliling Online dalam rangka kesiapan wawancara TOP 45 inovasi pelayanan publik oleh tim panel independen,” jelas Karo RBP Srena Polri Brigjen Pol. Angesta Romano Yoyol.
Pada kesempatan supervisi ini, rombongan Karo RBP Srena Polri diterima Wakapolresta Sidoarjo AKBP M. Anggi Naulifar Siregar dan pejabat utama Polresta Sidoarjo. Tak lupa, peran serta dan dukungan masyarakat, khususnya warga Kabupaten Sidoarjo diharapkan dapat membantu kelancaran Polresta Sidoarjo menuju Top 45 Inovasi Pelayanan Publik nanti.”Berbagai persiapan terus kami lakukan, guna menuju Top 45 inovasi pelayanan publik, perbaikan kualitas pelayanan publik juga kami lakukan untuk kepuasan publik,” kata Wakapolresta Sidoarjo singkat. ( Red ).
Senin, 01 Juli 2019
Minggu, 30 Juni 2019
Tekan Angka Kekerasan KDRT, P3A-KB Sidoarjo Beri Pembekalan Pada Kades dan BPD Perempuan
Sidoarjo-deltaforumnews.comDinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Keluarga Berencana (P3A-KB) Sidoarjo memberikan pembekalan pengambilan keputusan kepada sejumlah Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Perempuan di Aula P3A-KB, Rabu (26/6). Penguatan dan pembekalan pengambilan keputusan itu. Tujuannya, untuk memberikan pemahaman dalam pencegahan dan perlindungan terhadap kekerasan perempuan dan anak. Pasalnya angka kekarasan dalam rumah tangga di Sidoarjo relatif tinggi.
“Kami memberikan penguatan dan pembekalan terhadap kepala Desa dan BPD Perempuan dalam mengambil keputusan kebijakan,” kata Lela Koesjdandawati Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak P3A-KB Sidoarjo.
Dijelaskan Lela, pembekalan pengambilan keputusan ini dilakukan secara kontinyu terutama para kades dan BPD Perempuan di Sidoarjo. Bagaimana dalam pengambilan keputusan perangkat desa perempuan bisa mengambil keputusan kebijakan dalam pencegahan terhadap kekerasan perempuan dan anak.
“Yang mana mereka bisa mengambil kebijakan dan program-program pemberdayaan perempuan di Desanya,” paparnya.
Menurutnya, angka kekarasan di Sidoarjo relatif tinggi tiap tahun. Setidaknya dalam satu tahun kekerasan terhadap perempuan dan anak yang ditangani oleh P3A-KB Sidoarjo ada sebanyak 100 kekerasan terutama kekerasan dalam rumah tangga.
“Untuk menekan itu, barharap Kades dan BPD Perempuan bisa mengambil kebijakan progam dalam pemberdayaan itu,” tukasnya. (Red).
Langganan:
Postingan (Atom)